Sinau-Aja - Gang Dolly, wisata lendir terbesar di
Kota Surabaya, rencananya akan segera ditutup oleh Walikota Surabaya Tri
Rismaharini. Pemerintah Kota Surabaya bekerjasama dengan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur sudah beberapa kali memulangkan para pekerja seks
komersial (PSK) yang tersebar di beebrapa lokalisasi. Namun, Walikota
Surabaya Tri Rismaharini mengaku, kendala anggaran masih terlalu sulit
diwujudkan.
Hal ini diungkapkan Risma saat
mendampingin Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri saat memulangkan 354 eks
pekerja seks komersial di Tambak Asri. Dalam acara ini, ratusan PSK
dipulangkan dan diberi sejumlah dana senilai Rp 1.575.300.000. Menurut
Risma, anggaran yang dibutuhkan untuk memulangkan seluruh PSK cukup
besar.
“Anggaran yang dibutuhkan besar,
mudah-mudahan ada,” kata Tri Rismaharini di lapangan masjid Tambak Asri
gang 16, Selasa (28/5/2013)
Risma juga menjelaskan, kesiapan mental
sudah bukan lagi yang dibahas. Karena tahun ini pemkot yakin
permasalahan PSK ini bisa kelar akhir tahun 2013 ini.
“Kesiapan mental, Insya Allah bisa. Akhir tahun ini kita jadwalkan bisa,” tambah Risma.
Menurut Risma, nantinya untuk memulangkan
para PSK di dua lokalisasi terbesar di Kota Surabaya, Jawa Timur, yakni
lokalisasi Dolly dan Jarak, pemerintah harus merogoh kocek yang
lumayan.
“Di Dolly butuh sekitar Rp 10 miliar.
Kalau yang di daerah barat (Surabaya Barat/Jarak) butuh sekitar Rp 3-4
miliar. Total 14 miliar. Itu dari pemerintah pusat dan provinsi, kita
cuma pengkondisian,” pungkas Risma.